Sunday 13 August 2017

Benarkah laki laki harus shalat di masjid?

Bagaimana cara dan tempat sujud yang benar?


Saya sering mendengar pernyataan bahwa laki laki harus shalat wajib di masjid berjamaah.Di kompleks saya ada masjid yang dekat dari rumah. Tapi saya lebih sering shalat wajib di rumah, mengapa?

Karena seluruh lantai masjid sudah dikarpet tebal. Tidak ada lagi ubin tempat sujud. Mengapa harus sujud di ubin? Karena Rasulullah sujud diatas tanah. Ada beberapa hadis tentang hal ini. Silahkan lihat video ditautan bawah.

Saya sarjana fisika (bukan untuk menyombongkan tapi untuk menunjukkan bahwa saya berkompeten untuk bicara tentang fisika) yang belajar bahwa listrik memerlukan ground (bumi) agar netral. Petirpun mencari bumi agar netral. Fisikapun mengatakan bahwa semua materi merupakan energi. Yang dikatakan 1 atom pun lebih dari 99% adalah ruang kosong. Intinya adalah energi.

 Neuroscience pun menyatakan bahwa fikiran juga merupakan energi. Sedangkan fikiran ada yang positif dan negatif. Pertanyaannya. Bagaimana cara menetralkan fikiran negatif? Islam mengajarkan untuk wudhu dan sujud.

Mengapa wudhu dengan air dan bertayamum dengan debu/tanah? Karena itu adalah konduktor (penghantar). Saat wudhu sebagian dosa dinetralkan oleh air wudhu. Ketika sujud maka sebagian besar fikiran negatif dan dosa dinetralkan ke bumi. Ada beberapa hadis yang menyatakan bahwa sujud untuk menggugurkan dosa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

‘Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu’.”

Sumber : https://rumaysho.com/1715-hendaklah-engkau-memperbanyak-sujud.html

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya seorang hamba apabila berdiri untuk mengerjakan shalat, akan  didatangkan semua dosa dosanya lalu diletakkan di atas kedua pundaknya. Setiap kali ia ruku' atau sujud, maka berjatuhanlah dosa-dosanya." (Lihat ash Shahihah nomor 1398)

Itulah sebabnya saya selalu berusaha mencari ubin karena semakin dekat ketanah. Mengapa tidak langsung ketanah? karena sudah sulit menemui tanah yang cukup bersih.

Coba fikirkan dan laksanakan hanya jika anda mau bertanggungjawab atas pilihan anda. Karena pemikiran ini tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya. Yang jelas, tidak salah shalat langsung ke ubin asal bersih. 

Ubin lebih baik dari karpet karena karpet menahan debu dan bibit penyakit saat orang batuk ketika sujud. Dan berbau karena air bekas wudhu yang mengering diatas sajadah atau karpet.

Silahkan pelajari:
https://www.youtube.com/watch?v=46gQsnR2pKQ

Thursday 23 February 2017

Aturan menggunakan Media Sosial, Apa saja masalahnya?

Bagaimanakah cara menggunakan Medsos yang baik?

Sebagai manusia kita adalah mahkluk sosial. Senang berkumpul dan berkomunikasi. Saat ini tersedia berbagai saluran dan cara untuk berkomunikasi. Ada email, chat, SMS, telpon dll.

Lalu bagaimanakah cara menggunakan saluran itu dengan baik?

Ketika anda mengirim sebuah pesan ke group, maka ada 3 hal yang anda ambil dari semua anggota group, yaitu:
    1. Waktunya.
    2. Uangnya dalam bentuk pulsa internet.
    3. Ruang penyimpanan data.
Pernah terjadi seseorang mengirim berita tentang meninggalnya seseorang ke group wa. Maka ada yang memprotes. Saat itu pengirim menjawab, jika tidak suka silahkan hapus. Jawabannya tidak sesederhana itu.

Karena, ketika kita mengirim pesan ke group, maka tiap anggota group akan menghabiskan waktu untuk menbaca dan menghapusnya. Jika ini dilakukan berulang ulang berapa waktu yang habis sia sia. Ada juga beberapa orang menghentikan WAnya karena handphonenya menjadi lambat. Karena banyaknya pesan dari berbagai group.

Tiap pesan yang sampai juga mengambil pulsa internet. Bayangkan berapa banyak pulsa yang "dicuri secara tidak sadar" dari anggota group, padahal dia tidak mendapatkan manfaat dari pesan tersebut.

Jadi gunakan medsos dengan cara yang baik.
    • Kirim pesan ke group jika mayoritas anggota group akan memperoleh manfaat dari pesan tersebut.
    • Jangan mengulang ulang pesan yang sama.
    • Jangan mengirim pesan pesan pendek berulang ulang karena biasanya pemakaian data dibulatkan keatas per pesan. Bukan perhuruf seperti yang dilakukan esia dulu.
    • Jika ada pesan tentang berita meninggal atau sakit atau syukuran atas kelahiran serta acara apa saja. Cukup satu orang saja yang mengirim pesan sebagai informasi awal. Jawaban atas pesan tersebut langsung dikirim ke wa orang yang berduka atau bergembira. Misalnya ucapan selamat atas kelahiran. Doa cepat sembuh. Turut berbelasungkawa. Jika orang yang dituju bukan anggota group atau tidak ada dalam saluran, cukup berdoa dalam hati. Selama ini sering terjadi jika ada berita kematian maka puluhan hingga ratusan ucapan belasungkawa bertebaran di group. Menghabiskan waktu dan pulsa. Akan lebih efektif jika langsung kepada orang yang dituju.
    • Sementara untuk orang yang dituju bisa menggunakan saluran group jika banyak yang harus dibalas atas ucapan dan doanya. Jika hanya 2 atau 3 atau bisa dengan japri (JAringan PRIbadi), maka sebaiknya gunakan japri. akan lebih bermakna dan berbalas.

Silahkan direnungkan. Intinya, jangan buang waktu dan uang orang. Inna Mubazirina ikhwanu syaitan. Maaf jika anda tidak sependapat.

Friday 24 June 2016

Kepastian Kerasulan Nabi Muhammad SAW dan Jaminan Surga



Nabi Muhammad SAW adalah Nabi akhir zaman. Kenabiannya tidak saja dibuktikan dengan adanya Al Quran, tapi juga dengan Hadisnya.

Apa itu Al Quran? Al Quran adalah Firman / Wahyu  dari Allah SWT. Bagaimana kita tahu itu Firman / Wahyu ? Kita harus melihat redaksionalnya. Jika isinya perintah dan informasi untuk diikuti oleh manusia secara langsung, maka itu adalah Firman / Wahyu .

Apa bedanya dengan Hadis? Secara redaksional kita tahu sebuah pernyataan itu adalah Hadis jika isinya menceritakan apa yang diperbuat, dikatakan, dilarang atau dianjurkan oleh seseorang untuk diikuti.

Apa contoh perbedaannya? Jika dikatakan “Berbuat baiklah” maka itu Firman / Wahyu . Tetapi jika dikatakan si Fulan melihat si Fulin berbuat baik, maka itu adalah Hadis karena perintahnya tidak langsung tapi diceritakan kembali oleh orang lain.

Salah satu alasan logis untuk mempercayai kenabiannya adalah Ia, hanya mengaku sebagai Nabi. Padahal sebagai Nabi tidak ada untungnya di dunia. Dia tidak akan disembah, tidak diberi sumbangan, tidak menjadi raja dengan hidup penuh kemewahan.

Tapi malah menyatakan bahwa Dia hanya pesuruh dari Allah SWT, jika Nabi Muhammad SAW mengaku sebagai Tuhan, baru kita pertanyakan. Jadi yakinlah akan kebenaran Nabi Muhammad SAW.

Bukti pada Al Quran adalah Al Baqarah ayat 2. 

ذٰلِكَ الكِتابُ لا رَيبَ ۛ فيهِ ۛ هُدًى لِلمُتَّقينَ

Ayat ini menyatakan bahwa Kitab itu, tiada keraguan di dalam, petunjuk bagi Mutaqin.
Dari mana Nabi tahu kalau nantinya kumpulan Firman / Wahyu  itu benar benar akan berbentuk Kitab, padahal awalnya hanya dihapalkan dan ditulis dipelepah kurma.

Bukti pada hadis adalah pada hadis Bukhari no 3419 yang dilihat di http://app.lidwa.com/

 

Disana dijelaskan urutan Sahabat yang dijamin masuk Surga, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman. Terlihat Nabi telah menyebut tepat seperti urutan kekhalifahan sepeninggalnya. Apakah ini hanya kebetulan? Apakah Nabi tukang ramal jenius? Pasti tidak. Lalu dimana Alinya? Ada hadis lain yaitu Hadis Sunan Tirmidzi nomer 3680



Dari hadis diatas terlihat urutan yang dijamin masuk Surga adalah, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali.

Pertanyaannya adalah dari mana Nabi tahu urutan kekhalifahan nantinya akan seperti itu? Tidak mungkin Nabi tahu tanpa tuntunan dari Allah SWT. Ini bisa menambah keyakinan kita akan kebenaran risalah yang disampaikan Nabi Muhammad SAW kepada kita dari Allah SWT Tuhan semesta alam. Ini juga memastikan bahwa ini bukan perkara kebetulan.

2 Hadis diatas juga menjelaskan jawaban kejadian dalam tayangan “Tafsir Al-Misbah” yang disiarkan oleh Metro TV pada Sabtu, 12 Juli 2014, Prof DR Quraish Shihab mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa Nabi Muhammad SAW tidak dijamin masuk surga.

Kita harus tahu bahwa dia adalah ahli dalam tafsir Al Quran, BUKAN ahli hadis. Tidak ada orang yang ahli dalam banyak hal. Ia baru tahu beberapa hadis, mungkin sama seperti kita, jadi mungkin perlu dimaklumi posisinya.

Saturday 11 June 2016

Statistik dalam Agama / Statistics in Religion

Agama adalah hal paling penting dalam hidup manusia. Karena agama yang menentukan apa yang akan kita alami setelah kematian.

Sedangkan Statistik adalah salah satu cabang ilmu yang mengumpulkan data data yang ada lalu diolah agar bisa digunakan untuk mengambil keputusan yang akan dilaksanakan dimasa mendatang.

Asumsi pertama yang harus dipahami adalah peluang kebenaran untuk tiap agama adalah sama. Jadi kita harus meninggalkan sentimen kita pada suatu agama agar perasaan kita tidak mempengaruhi keputusan yang akan kita ambil.

Sebagai langkah pertama, maka kumpulkan semua agama yang ada didunia. Mungkin ada yang bisa mengumpulkan puluhan agama, tetapi semakin banyak agama yang terkumpul maka akan semakin lama proses pengolahannya.

Setelah kita dapatkan beberapa agama yang menurut kita pantas sebagai agama, maka langkah selanjutnya adalah mencari informasi untuk mengelompokkan semua agama tersebut kedalam 3 kategori. Kategori tersebut adalah:

  1. Agama yang memaafkan manusia sehingga tidak ada neraka sama sekali. Langsung masuk surga.
  2. Agama yang menghukum manusia, tetapi ada pengampunan sehingga walaupun dihukum karena dosa tetapi tidak lama.
  3. Agama yang menghukum manusia dengan hukuman yang berat bahkan bisa kekal dineraka. Agama ini juga menceritakan apa saja yang akan dialami oleh para pendosa di neraka. Balasan yang membuat anda takut dan yakin tidak akan mampu menahannya.

Langkah selanjutnya pada tahap ketiga adalah, coretlah kelompok satu dan dua karena resikonya sangat kecil.

Langkah keempat adalah membuat peringkat pada agama yang ada pada kategori 3. Yang paling atas adalah agama yang menceritakan tentang siksaan yang amat pedih, dan paling terpedih diantara agama yang lain. Kata kuncinya adalah siksa yang pedih dan kekal didalamnya. Jika sudah ditemukan agama tersebut, maka agama yang lain tidak perlu diperingkat lagi, asal anda yakin bahwa agama yang tertulis pada peringkat pertama adalah yang paling berat siksaannya bagi pendosa.

Langkah kelima adalah, coret agama dari peringkat 2 dan seterusnya kebawah pada kategori ke 3 ini karena kita hanya akan menyisakan 1 saja agama pada peringkat satu pada kategori ketiga ini.

Langkah keenam adalah anut dan laksanakan agama pertama dan satu satunya ini dengan baik. Mengapa?

Karena jika agama pada kategori kesatu dan dua yang benar padahal anda tidak memilihnya karena telah memilih agama pada kategori ketiga pada peringkat pertama, maka siksaan yang akan dialami tidak terlalu berat dan masih bisa berharap untuk masuk surga. Sebaliknya jika tidak memilih agama pada kategori ketiga ini, padahal benar, maka bisa jadi anda akan kekal di dalam neraka dengan siksaan yang amat pedih.

Secara matematis, jika ada 5 agama, misalkan dengan nama A, B, C, D dan E dan tingkat siksaannya 0, 1, 2, 3 dan 4 dimana 4 adalah siksaan yang paling berat, jika peluang kebenaran agama antara A-E tidak kita ketahui sehingga kita asumsikan berpeluang sama, maka akan lebih aman jika E yang dipilih. Karena jika E ternyata salah, hukuman dari agama yang lainnya tidak berat.

Bagaimana jika ternyata tidak ada yang benar? anggap saja seperti asuransi, sudah bayar tapi tidak pernah klaim. Prinsipnya adalah bersiap siaplah dengan resiko tertinggi.
Religion is the most important thing in human life. Because religion that determines what we will experience after death.

While Statistics is a branch of science that collect data on existing fact and then processed to be used to make decisions that will be implemented in the future.

The first assumption is that opportunity of the truth of every religion is the same. So we had to leave our sentiments in a religion that our feelings do not influence the decision we will take.

       As a first step, then collect all the religions that exist in the world. Maybe there could collect tens of religion, but a growing number of religious collected then will be longer processing.

Once we get some religions think we deserve as a religion, then the next step is to look for information to group all these religions into three categories. The Categories are:
  1. Religion forgiving so that there is no hell at all. Go to heaven.
  2. Religion is to punish men, but there is forgiveness so that even if convicted of sin, but not for long.
  3. Religion punish man with a heavy penalty could even eternal hell. This religion also tells what will be experienced by the sinners in hell. Punishment that makes you afraid and sure will not be able to hold him.

The next step in the third stage is, Cross out the group one and two because the risk is very small.

The fourth step is to rank in the religion that existed at category 3. The top one is a religion that tells about a very painful ordeal, and most poignant among other religions. The key word is a painful punishment and will abide therein. If you've found religion, the religion that others do not need to be rated again, if you're convinced that religion is written in the first rank is the most severe torment for sinners.

The fifth step is, remove rank 2 and so on down the categories of three, because we will be left with only one religion in first rank in this third category.

The sixth step is embraced and carried out with the first and the only religion in list. Why?

Because if religion in categories one and two are true when you do not select them for choosing a religion on the third category of the first rank, the torment will be experienced not too heavy and can still hope to go to heaven. Conversely, if not choose a religion in this third category, while true, then maybe you will be forever in hell with a very painful ordeal.

Mathematically, if there are five religions, for example with the name of A, B, C, D and E and the level of torment, 0, 1, 2, 3 and 4 where 4 is the torment of the most severe, if the chances of the truth of religion between AE we do not know so we assume the same opportunity, it will be safer if E is selected. Because if E was wrong, the punishment of other religions is not heavy.

What if it turns out no choice is right? think of it as insurance, are already paid for but never claim. The principle is getting ready with the highest risk.

Thursday 26 May 2016

Tanggal 27 Mei adalah saatnya memperbaiki arah Kiblat

Dengan ilmu astronomi maka bisa diketahui bahwa matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA hari ini (Jumat, 27/5). Pada saat tersebut, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus akan mengarah tepat ke Ka’bah. Peristiwa semacam ini dikenal juga dengan nama Rashdul Qiblah. Yaitu, ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

Jika kita mengetahui bahwa salah satu syarat sahnya shalat adalah menghadap ke Kiblat, maka kita juga harus memaksakan diri untuk mengunakan kesempatan langka ini untuk memperbaiki arah Kiblat kita.

Apakah jika kita tidak menghadap Kiblat saat Shalat berarti shalat kita tidak sah? Jika kita memahami menghadap Kiblat sebagai syarat sah, maka otomatis jika shalat tidak menghadap Kiblat menjadi tidak sah.

Walaupun Allah dengan berbagai Hak prerogatifnya bisa saja menerima shalat yang tidak sempurna, tetap alangkah baiknya jika kita selalu berusaha dan mau perduli dengan salah satu syarat sah shalat ini. Karena apa kelebihan yang telah kita lakukan sehingga Allah tetap menerima shalat kita yang tidak memenuhi syarat.

Ada yang mencoba menghina Nabi Muhammad SAW dengan menyatakan bahwa kemanapun engkau menghadap, maka disitulah Wajah Allah. Artinya shalat bisa menghadap kemana saja.

Mereka tidak sadar telah menghina Nabi dengan seolah olah menyatakan :

 "Alangkah .... Nabi Muhammad SAW sehingga mengakali untuk menghadap ke arah utara agar bisa menghadap Masjidil Aqsa sekaligus Ka'bah. Bukan kah jika Nabi ingin menghadap Ka'bah langsung saja lakukan."

atau

"Alangkah .... Nabi Muhammad SAW sehingga menengadah berulang ulang agar arah Kiblat dipindahkan ke Ka'bah. Bukan kah jika Nabi ingin menghadap Ka'bah langsung saja lakukan.

Apakah kata kata yang tepat untuk mengisi .... bernada positif? Disanalah bisa diketahui bahwa mereka tidak sadar telah menghina Nabi Muhammad SAW.

Jadi marilah kita selalu berupaya untuk memperbaiki arah Kiblat kita, apalagi kesempatannya sedang dibukan Allah untuk kita.

Friday 12 February 2016

Hadis Sahih Pasti Benar? Contoh Kesalahan Pada Hadis Bukhari Dan Muslim

Hadis sahih bukan jaminan pasti benar

Ada keanehan yang masih banyak dipercaya oleh sebagian Muslim. Yaitu mempercayai Hadis Sahih sebagai hadis yang tidak mungkin salah. Jadi, apapun yang ada pada hadis Sahih Bukhari atau Muslim pasti benar.

Ini adalah pendapat yang tidak tepat. Bisa menjurus pada syirik karena menganggap ada kesempurnaan pada kitab yang disusun manusia. Kitab yang tidak mungkin salah. padahal, Nabi Muhammad SAW, menegaskan bahwa satu satunya kitab yang terjaga kebenarannya hanyalah Al Qur'an. Bukan Hadis, makanya Beliau melarang penulisan Hadis karena takut akan bercampur dengan Al Qur'an.

Apakah yang dimaksud dengan Hadis Sahih. Itu adalah nama, sekedar nama.  Bisa juga dengan nama yang lain. Jika sahih dianggap sebagai kitab yang pasti benar, siapakah yang telah mengesahkan? Nabi sendirikah atau Allah SWT? Tidak ada. Hanya kepercayaan orang orang tertentu yang tidak mau berfikir.

Kita hanya harus mempercayai Al Qur'an sebagai Kitab yang suci dari kesalahan, sedangkan kitab selain itu memiliki kemungkinan untuk salah. Mungkin tidak semuanya salah, tetapi beberapa atau sedikit kesalahan. Kita tidak bisa mengatakan semua kitab selain Al Qur'an pasti salah karena ada beberapa ayat yang senada dan sejalan dengan Al Qur'an.

Kesalahan mendasar pada kitab sahih Bukhari dan Muslim adalah riwayat tentang usia Siti Aisyah RA saat menikah seperti yang disampaikan pada hadis Bukhari no 4761 dan Muslim no 2547 - 2550.

Banyak fakta telah disampaikan oleh para peneliti untuk membantah kebenaran hadis ini. tetapi seperti yang sudah disampaikan diawal, masih ada yang percaya bahwa sahih berarti pasti benar. Sebuah bentuk syirik yang mungkin tidak disadari.

Bagaimana Siti Aisyah RA tahu dengan umurnya padahal belum ada kalender, dan tidak ada pesta Ulang Tahun. bagaimana anak umur 6 tahun bisa mengingat sejarah hidupnya disertai rincian waktu. Apakah anda ingat dengan apa yang terjadi pada saat anda berumur 7 tahun? (bukan 6 tahun) Apalagi tidak ada kalender dan catatan.

Riwayat hidup yang Paling Mulia Nabi Muhammad SAW saja tidak bisa dipastikan orang, mengenai tanggal lahir dan wafatnya. Itupun adalah hasil kajian para ahli, lalu bagaimana mungkin ada hadis yang berbicara tentang waktu saat pembicaranya masih sangat kecil. (Punya buku Diary? tapi tetap tanpa tanggal)

Yang perlu diingat adalah yang dinyatakan oleh hadis diatas adalah perkataan Siti Aisyah RA, bukan perkataan Nabi langsung. Perkataan itu juga tidak pernah dinyatakan sebagai pernyataan yang diiyakan oleh Nabi karena muncul setelah Nabi tiada. 

Apakah anda juga ingin mengatakan bahwa semua perkataan Siti Aisyah RA pasti benar? Syirik yang lain lagi.

Marilah kita perbaiki iman kita dengan mempercayai HANYA Al Qur'an yang pasti dan terjaga kebenarannya.

Mari kita fikirkan bersama.